>

Renungan bagi karyawan dan calon karyawan

Mengapa seorang karyawan atau buruh pabrik sekelas manajer sekalipun sulit untuk memulai merintis usaha miliknya sendiri?
Kalo anda sempat memperhatikan, pada pagi hari sekitar jam 07.00-08.00 di jalan yang biasa anda lalui banyak sekali orang berada di pinggir jalan menunggu angkot yang membawanya ke tempat tujuan yaitu tempat kerja. Aktivitas ini berlangsung hampir setiap hari terjadi, sampai-sampai ada yang tidak terasa telah menjalaninya kurang lebih hampir 10 tahun

Kalau anda saat ini baru lulus SMA atau SMK dengan umur 19thn, pada umur 29thn telah menjalani aktivitas seperti diatas apabila anda memilih menjadi karyawan atau buruh pabrik sebagai profesi anda. Diatas merupakan sekelumit gambaran tentang karyawan atau buruh pabrik yang terlilit dan terjebak dengan rutinitas monoton sehari-hari, dimana dengan waktu yang sama bermunculan usahawan-usahawan muda dengan penghasilan 10 kali lipatnya.
Beberapa alasan mengapa sebagian besar karyawan perusahaan swasta atau buruh pabrik enggan dan sulit memulai usahanya sendiri:

1.Faktor Ekonomi, banyak sekali lulusan dari sekolah menengah dan perguruan tinggi melamar kerja di pabrik dengan harapan nantinya apabila diterima bekerja, gaji yang diperoleh dapat meringankan beban orang tua secara ekonomi. Hal ini tidak salah, tapi akan menjadi kurang tepat apabila terus menerus melakukan rutinitas menjadi seorang karyawan kurang lebih 5 tahun. Seyogyannya menjadi karyawan adalah sebagai batu loncatan, proses pembelajaran bagi para lulusan muda untuk memperoleh modal dan mempelajari sistem hubungan bawahan dengan atasan yang nantinya sangat berguna apabila kelak mempunyai usaha sendiri.

2.Faktor Usia, rata-rata seorang pekerja akan mengalami tingkat kebosanan menjalankan rutinitas sehari-harinya adalah setelah 5 tahun bekerja. Mereka akan mulai berpikir pindah kerja,tapi dengan ilustrasi diatas, pada umur 25 tahun sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk merintis sebuah usaha barupun terganjal dengan masalah ego atau gengsi.

3.Skill yang lemah, rata-rata seorang karyawan hanya mempunyai satu skill yaitu menjadi bawahan yang taat pada perintah bos. Hal ini menimbulkan rasa kurang percaya diri apabila hendak merintis usaha baru, karena saking seringnya menuruti perintah bos akan menghilangkan daya kreativitas dan imajinasi yang sangat diperlukan sebagai seorang usahawan.

Nah mungkin itulah sekelumit sharing saya kepada anda para lulusan muda yang ingin mencari rizki dengan jalan menjadi karyawan atau buruh pabrik, anda bebas memilih tentunya “karyawan atau usahawan”. Untuk mencari jalan keluar dengan 3 permasalahan diatas anda dapat membaca postingan saya yang lain disini dan disini.


Related Articles:

Category Article
Powered by Blogger.
close